sejak zaman dahulu kala, prinsip banyak anak banyak rezeki telah merekat erat dalam kehidupan masyarakat. entah siapa yang memulai atau memikirkan hal tersebut. pada awalnya pemikiran seperti ini berdasar pada kenyataan bahwa jika diberikan seorang anak dari Tuhan maka beserta anak tersebut akan turun pula rezeki yang berlimpah bagi keluarganya. bagi keluarga yang berada jika memiliki banyak anak bukan masalah, namun bagi keluarga lain yang kurang berada hal ini turut menambah faktor kemiskinan. yang aneh adalah, justru keluarga miskin lah yang memiliki banyak anak melebihi batas normal atau batas keluarga berencana yaitu 2 orang anak yakni laki-laki dan perempuan.
Keluarga sebagai unit terkecil yang ada dalam masyarakat harus mempunyai perencanaan yang sehat dan tepat dalam menentukan kuantitas dan kualitas penduduk, karena cikal bakal pertambahan penduduk adalah berawal dari keluarga. Prinsip banyak anak banyak rezeki sekarang beralih pada prinsip banyak anak banyak masalah. Karena banyak sekali masalah yang ditimbulkan bilamana jumlah anak terlalu banyak dalam suatu kelaurga, terutama pada kelurga yang kurang mampu (Pra KS), masalah tersebut diantaranya saja adalah masalah yang berkaitan dengan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang termasuk di dalamnya indikator-indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta masalah-masalah sosial lainnya.
Secara makro permasalahan yang ada dalam keluarga akan mengakibatkan dan menjadi permasalahan negara, dengan tidak terkendalinya pertambahan penduduk dalam keluarga akan menimbulkan pula pada peningkatan laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan tentunya akan mempengaruhi pula pada laju pertumbuhan ekonomi (LPE) negara, karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa laju pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh jumlah penduduk, dan semua hasil pembangunan pembaginya adalah penduduk. Jumlah penduduk yang tak terkendali akan mempengaruhi pada lingkungan dan pembangunan, diantaranya adalah berpengaruh terhadap ketersedianaan pangan, pada berkurangnya lahan pertanian dan hutan, berpengaruh pada timbulnya banjir, polusi udara, berpengaruh pada ekonomi, kesehatan, pendidikan, tingkat kemiskinan, berpengaruh pada ketersediaan lapangan pekerjaan, berpengaruh pada keamanan, ketrentaman, ketertiban, dan sebagainya.
Semoga permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi, juga semoga norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dapat terwujud di setiap keluarga sehingga memberi kontribusi dan berdampak positif terhadap lingkungan serta kesejahteraan seluruh masyarakat dan bangsa di negara kita tercinta ini.
sumber: http://bkbppkuningan.blogdetik.com/2011/01/18/banyak-pohon-banyak-rezeki-banyak-anak-banyak-masalah-2/
0 komentar:
Posting Komentar